
PENTINGNYA MEMBACA DAN MENULIS
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Membaca dalam ajaran Islam merupakan perintah Allah swt. Ayat pertama yang diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad adalah perintah untuk membaca. Menurut Muhammad Abduh, perintah membaca bukan perintah taklifi melainkan perintah takwini, yaitu hendaklah engkau menjadi seorang pembaca yang mahir dengan qudrat dan iradat-Ku.
Perintah membaca dan menulis dalam surat Al ’Alaq mempunyai makna bahwa dengan membaca manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan Allah Swt. Berfirman dalam Q.S. Al’alaq ayat 1-5 berikut:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥
Artinya : “1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Perintah membaca dan menulis dalam surat Al ’Alaq mempunyai maksud agar umat Islam khususnya, dan umat manusia pada umumnya memiliki pengetahuan atau melek huruf dan melek informasi. Dengan memiliki pengetahuan dan melek informasi manusia mampu menggenggam dunia. Ada sebuah pepatah “Bacalah! maka dunia ada ditanganmu”.
Pada ayat keempat dan kelima yang artinya “Yang mengajar dengan pena, mengajar manusia apa yang belum diketahuinya”. Ayat ini mempunyai arti bahwa kata qalam adalah hasil dari penggunaan alat tersebut, yaitu tulisan.
Qalam atau pena yaitu alat atau sarana yang digunakan untuk menulis, dan tulisan yang dihasilkan oleh pena tersebut oleh Allah akan dijadikan pengetahuan bagi manusia.
Membaca dan menulis adalah dua keterampilan yang saling terkait. Membaca dan menulis ibarat dua sisi mata uang, yang selalu berdampingan. Mereka saling memperkuat dan membantu kita untuk belajar dan berkembang. Jika kita ingin menjadi orang yang sukses, maka kita perlu mengembangkan keterampilan membaca dan menulis yang baik.
Dengan membaca dapat membantu kita untuk mempelajari hal-hal baru, meningkatkan pemahaman kita tentang dunia, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Dan menulis dapat membantu kita untuk menyampaikan ide-ide kita, berbagi informasi, dan membangun hubungan dengan orang lain.
Imam Syafi’i pernah mengatakan: “Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak menulis.” Imam Syafi’i juga mengatakan: “Sebaik-baik ilmu adalah yang ditulis dan dipelajari.” Ulama lain yang memberikan perintah untuk menulis adalah Imam Malik yang mengatakan: “Sebaik-baik amal adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” Imam Malik juga mengatakan: “Sebaik-baik ilmu adalah yang diajarkan kepada orang lain.”
Imam Ghazali yang berbunyi “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah” Imam Al-Ghazali yang sudah menulis 457 kitab diantara kitabnya yang terkenal sampai sekarang adalah Ihya Ulumuddin yang merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati.
Ada Imam Ibnu Jarir At-Thabari yang sudah menulis puluhan bahkan ratusan kitab. Ada Imam Ibnu Jauzi yang setiap harinya menulis 32 halaman hingga menulis 100 jilid. Satu judul bisa sampai 20 jilid. Ada juga Imam Ibnu Aqil yang getol menulis hingga 800 jilid yang dikumpulkan menjadi kitab al-Funun. Ada Syaikh Jamaluddin al-Qasimi yang selalu bawa buku saku dan pena untuk menulis. Al-Qasimi sudah menulis hingga 100 karya ilmiah.
Dengan keterampilan membaca dan menulis (berliterasi) para ulama namanya hidup sampai sekarang. Begitulah yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi jika ia tidak menulis maka akan hilang dari masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Literasi dalam Kurikulum Merdeka adalah kemampuan siswa untuk membaca, menulis, dan memahami teks dengan baik. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya literasi karena literasi adalah kunci untuk belajar dan berkembang. Siswa yang memiliki literasi yang baik akan dapat belajar lebih efektif, memahami materi pelajaran dengan lebih baik, dan berpikir kritis.
Dikutip dari laman ditpsd.kemdikbud.go.id disebutkan Ada 6 Literasi Dasar yang perlu kita ketahui dan kita harus kita miliki, dan yang nomor 1 adalah literasi membaca dan menulis. 6 Literasi Dasar tersebut yaitu:
1. Literasi Baca Tulis
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Kurikulum Merdeka percaya bahwa setiap siswa dapat mencapai literasi yang tinggi. Dengan dukungan dan dampingan yang tepat, siswa dapat belajar membaca, menulis, dan memahami teks dengan baik.
Membaca dan menulis merupakan hal yang paling dasar yang sudah kita pelajari saat kita kecil saat kita TK, SD dan sekarang mulailah diupgrade dikembangkan sehingga tulisan kita menjadi manfaat bagi sendiri dan orang lain. Ketrampilan dan kemampuan untuk dapat membaca dan menulis perlu dibina dan ditradisikan sejak dini kepada generasi penerus muslim.
Sesuai laman Kemdikbud tersebut dijelaskan ada beberapa manfaat literasi yang dapat diperoleh siswa:
Meningkatkan kemampuan belajar.
Memahami materi pelajaran dengan lebih baik.
Berpikir kritis.
Meningkatkan kreativitas.
Meningkatkan daya ingat.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Meningkatkan kesempatan kerja.
Literasi adalah kunci untuk sukses di sekolah dan di kehidupan. Dengan literasi yang baik, siswa dapat belajar, berkembang, dan mencapai potensi penuh mereka.
Semoga bermanfaat!
order warfarin 2mg generic – order losartan 25mg online cheap cozaar over the counter
how to buy levaquin – order ranitidine 150mg without prescription order zantac sale
purchase nexium pill – cheap topamax 100mg sumatriptan 25mg tablet